Baju Sebagai Sumber Ide Penciptaan
Dari waktu ke waktu baju telah banyak mengalami perubahan. Semula manusia menutupi tubuhnya dengan daun-daunan, kulit pohon atau kulit bina...
http://made-supardiono.blogspot.com/2009/09/baju-sebagai-sumber-ide-penciptaan.html
Dari waktu ke waktu baju telah banyak mengalami perubahan. Semula manusia menutupi tubuhnya dengan daun-daunan, kulit pohon atau kulit binatang. Kemudian manusia mengenal kapas yang bisa dibuat kain sebagai bahan baju. Dengan kain itulah akhirnya baju berkembang dengan model beraneka warna dan beraneka macam.
Baju merujuk pada pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat teduh/ tempat tinggal (rumah), manusia membutuhkan baju untuk melindungi dan menutupi dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia baju juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis baju atau pakaian bergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing.
Baju juga berfungsi sebagai pelindung. Dalam sejarahnya baju sempat menjadi pelindung para kesatria dalam berperang. Baju model ini terbuat dari besi, sehingga apabila dipakai terasa berat. Namun pada saat ini baju lebih ringan dan penuh mode. Kini baju berfungsi sebagai alat fashion, penutup aurat bahkan sebagai status sosial. Dan baju memiliki makna bermacam-macam sesuai dengan maksud pemakainya.
Baju yang hendak dikenakan tentunya harus dipertimbangkan terlebih dulu desainnya, sehingga terlihat pantas untuk dikenakan. Baju bukan sebatas penutup aurat, pelindung dari panas dan dingin suhu alam, namun sudah merupakan gaya hidup dan pencitraan seseorang. Baju mampu menunjukkan tujuan seseorang yang mengenakan. Orang Islam yang pergi ditempat ibadah pada umumnya mengenakan sarung, baju koko, membawa sajadah dan perlengkapan ibadah lainnya. Orang yang hendak bertakziah/ sedang berkabung biasanya mengenakan pakaian yang berwarna hitam atau ungu dan seseorang yang mengenakan kebaya, batik, jas umumnya menghadiri acara yang bersifat resmi/ seremonial. Orang mengenakan baju yang gemerlap, berkilauan, mewah, diperkirakan naik pentas ataupun pergi ke pesta.
Baju juga mampu menunjukkan umur (tingkat kedewasaan) seseorang. Orang yang sudah dewasa pada umumnya memilih dan mengenakan baju yang berwarna tua/ gelap. Sedangkan anak-anak cenderung memilih warna-warna muda/ terang. Oleh karena itu pakaian mampu menampilkan seseorang terlihat lebih muda ataupun lebih tua. Jika orang yang sudah tua masih memilih pakaian yang berwarna cerah dan mencolok dapat dikatakan bahwa orang tersebut masih berjiwa muda, demikian pula sebaliknya. Pada umumnya selera terhadap suatu model pakaian dipengaruhi oleh umur pemakai. Sehingga dapat dikatakan bahwa baju dapat cerminan dari pribadi yang memakainya.
Dalam pembuatan karya tugas akhir ini pencipta tertarik dengan baju karena mampu menunjukkan identitas diri yang mengenakan. Orang mengenakan baju lusuh, kotor, compang-camping dapat disangka sebagai seseorang berstatus sosial yang rendah. Mereka yang memakai jas, baju bermerek, bersih dan memakai dasi tentunya menunjukkan diri pemakainya memiliki status sosial yang tinggi. Sehingga baju bisa dikatakan sebagai sebuah pencitraan strata sosial yang jelas. Keadaan tersebut menumbuhkan pengalaman estetis yang secara emosional mendorong timbulnya ide atau gagasan penciptaan karya seni. Budiharjo Wiryodirjo mengemukakan pendapatnya tentang penciptaan karya seni sebagai berikut;
“Pada umumnya awal dari penciptaan karya seni, seniman bersentuhan dengan rangsangan yang sengaja ditentukannya maupun yang tidak sengaja disentuhnya. Dalam persentuhannya dengan rangsangan tersebut terjadi suatu gambaran ataupun suatu bentuk pemahaman dalam pikirannya. Gambaran atau bentuk pemahaman itu adalah apa yang disebut ide.”
Gagasan diatas menggambarkan seni mulanya sebuah proses manusia. Sehingga penulis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntun untuk berkarya. Penulis menentukan medium kayu yang dibentuk baju untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan efektif. Dalam penciptaan karya kriya ini diangkat baju sebagai sumber ide dalam penciptaan kriya kayu. Keunikan pada baju ialah bisa menjadi simbol, status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya atau menunjukkan identitas diri yang mengenakan. Baju mampu menunjukkan tujuan seseorang yang mengenakan. Baju juga mampu menunjukkan umur (tingkat kedewasaan) seseorang dan baju bisa dikatakan sebagai sebuah pencitraan strata sosial yang jelas.
Media aplikasi ide penulis adalah sebuah panel dua dimensi yang merupakan benda hiasan. Karya berbentuk baju ini memiliki banyak keunggulan karena baju merupakan kebutuhan pokok setiap manusia sehingga penulis mengekpresikan baju dalam karya seni
3 komentar
Alahkah baik dan bijaknya, apabila ide anda, dapat anda wujudnya dalam sebuah karya nyata yang kreatif... yang dapat dinikmati oleh pecinta seni di seluruh Dunia, indonesia pada khususnya.. kwekwek
1 minggu setelah konsep dan sket karya, saya langsung tak bikin karyanya dengan media kaya, keburu hilang... hahaha juga
Terima kasih atas kunjungan dan saran anda.
Posting Komentar