Sentra Kerajinan Gerabah Kasongan
Kasongan, sentra industri gerabah yang cukup besar di Indonesia, masuk dalam wilayah Dusun Kajen, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan Kabu...
http://made-supardiono.blogspot.com/2009/08/sentra-kerajinan-gerabah-kasongan.html
Kasongan, sentra industri gerabah yang cukup besar di Indonesia, masuk dalam wilayah Dusun Kajen, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Bangunjiwo terdiri dari 19 dusun, di antara pedusunan tersebut terdapat lima dusun yang merupakan sentra kerajinan gerabah, yaitu Kajen, Tirto, Gedongan, Sembungan, dan Kalipucang. Perajin gerabah yang ada di wilayah Dusun Kajen memiliki konsentrasi pengrajin paling tinggi. Dusun Kajen membawahi sub dusun Kasongan. Sebagian besar masyarakatnya bergerak dalam industri gerabah sebagai mata pencahariannya. Kegiatan berolah seni gerabah telah menjadi bagian dari hidupnya. Laki-laki, perempuan, tua, muda, dengan tekun mengekpresikan dirinya dengan media tanah liat yang dibentuk menjadi patung keramik, jembangan bunga, vas bunga, asbak, pot, meja, kursi dan lain sebagainya, baik fungsional maupun benda pajang. Keunikan dan kekhasan produk gerabah Kasongan menjadikan Kasongan sebagai sebuah sentra industri gerabah yang terkenal pada skala nasional maupun internasional.
Dulu, awalnya, produk Kasongan dijual dengan cara yang sederhana seperti menjajakan berkeliling, dititip di pasar-pasar yang telah ditampung oleh broker. Namun, seiring dengan perkembangan, dengan banyak dibina dari berbagai macam instansi baik pemerintah maupun pihak swasta, maka mereka mulai menyediakan ruang pajang yang saat ini disebut "warung gerabah" (art shop). Dari warung gerabah tersebut mereka mendapatkan pembeli atau konsumen.
Bagi pengusaha gerabah yang cukup besar, di samping memiliki art shop, pemasaran juga dilakukan melalui media internet. Untuk menjalin hubungan dengan koleganya di luar negeri, saat ini, internet merupakan suatu cara menginformasikan dan memperoleh informasi dengan cara cepat dan murah.
Tentu saja, pasca gempa bumi 27 Mei 2006 masih menyisakan kepedihan yang mendalam. Kondisi pasca gempa bagi masyarakat pengrajin keramik Kasongan memang menjadi persoalan yang pelik bagi para pelaku usaha kecil ini. Mandeknya produksi dan kurangnya bahan, peralatan, dan modal menjadikan geliat ekonomi Desa Kasongan kian suram. Meskipun tampak sebagian pengrajin berusaha memperbaiki usaha mereka, namun keterbatasan ruang gerak yang hanya mengandalkan tenaga fisiknya memang sangat jauh dari harapan untuk memulihkan usaha. Usaha-usaha yang pernah dicoba untuk memohon bantuan dari para donatur, baik berupa pinjaman lunak maupun bentuk hibah, sampai saat ini belum menampakkan hasilnya.
Satu-satunya koperasi yang ada di Kasongan yang berdiri sejak tahun 1984 senantiasa menjadi alat pemersatu kegiatan pengrajin. Koperasi Setya Bawana merupakan wadah kegiatan bagi para pengrajin seni kerajinan keramik Kasongan. Dalam usahanya, koperasi ini telah membentuk sebuah tim recovery bencana alam gempa bumi 27 Mei 2006 lalu bagi para pengrajin seni kerajinan keramik Kasongan.
Perlu disampaikan bahwa Desa Kasongan telah menjadi pusat seni kerajinan, pusat perekonomian, dan banyak menyerap tenaga kerja. Hampir 90 container per bulan produk kerajinan keramik dari Desa Kasongan diekspor ke manca negara. Rata-rata nilai jual setiap kontainer Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta). Jadi total nilai penjualan ekspor setiap bulan hasil keramik Kasongan Rp. 3.600.000.000,-/bulan.
Akibat gempa itu, 2.299 orang yang bekerja di Kasongan telah berhenti bekerja dan dikhawatirkan kehilangan mata pencahariannya. Jika setiap pekerja memiliki 4 anggota keluarga, maka 9.196 orang menjadi miskin. Jumlah kerugian senilai Rp. 22.793.093.000,- Bangunan tempat kerja, barang siap ekspor, dan peralatannya musnah dalam tempo kurang dari satu menit. Tempat kerja sebagai ruang untuk beraktifitas membuat seni kerajinan keramik, runtuh menimpa produk kerajinan yang telah dinanti oleh para buyers dari manca negara. Keinginan untuk bangkit menggelora pada para pengrajin dan memang pekerjaan ini adalah salah satu warisan dari nenek moyang mereka dan menjadi pekerjaan pokoknya. Kini, desa wisata industri seni kerajinan keramik Kasongan menjadi desa yang lesu, aktivitas yang biasanya ramai, art shop yang mendisplay produk seni kerajinan keramik, dan tamu yang datang untuk melihat dan membeli tidak terlihat lagi.
Posting Komentar